Pernakah
kau merasakan rasanya jadi robot sepertiku?
Hidup
dalam belenggu, hidup dalam sangkar, hidup penuh aturan.
Kau
punya hak, tapi tak bisa digunakan.
Kau punya kebebasan, tapi kebebasan yang
terbatas.
Kau
bahkan boleh bermimpi, tapi sekedar untuk memimpikan.
Kau sudah dewasa, tapi semua masi dibawah kendali
mereka.
Kau
bahkan punya pilihan, tapi tak boleh digunakan,
Kau
bahkan punya keinginan, tapi akan basi seiring waktu.
Kau
bahkan punya diri sendiri, tapi selalu dikendalikan
Kau
hanya robot bagi mereka.
Awalnya itu yang ada dalam fikiranku.
Semua serba diatur, semua serba harus nurut, atau memang
aku yang terlalu cemen untuk melawannya,
yah mungkin itu alasannya, aku tak ingin bertindak karena
mengatasnamakan “HORMAT”
aku hanya mengikuti apa yang mereka mau, walau dalam hati timbul rasa gondok. Tapi selalu aku mencoba untuk mencintainya, dan berhasil walaupun membutuhkan waktu yang panjang,
aku hanya mengikuti apa yang mereka mau, walau dalam hati timbul rasa gondok. Tapi selalu aku mencoba untuk mencintainya, dan berhasil walaupun membutuhkan waktu yang panjang,
Aku hanya manusia biasa yang tak dipungkiri selalu ada
rasa ingin seperti yang aku mau, apalagi saat melihat seseorang mendapatkan apa
yang sebenarnya aku mau, gondok rasanya. Karena aku bukan robot, aku punya
hati, aku punya keinginan, aku punya mimpi untuk diriku .
Tapi pada akhirnya aku sadar, robot diciptakan untuk
kebaikan orang banyak.
Dan aku percaya ini jalan yang terbaik dari mereka
untukku.
Karena aku yakin, mereka ingin aku jadi yang terbaik,
karena aku memang harus menjadi terbaik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar